Minggu, 01 Agustus 2010

Waruga





Apa yang terkenal dari Menado, Sulut? Seorang rekan bilang sambil tertawa: "Tentu saja 3-B". Terjemahannya adalah "Bubur Menado, Bunaken, .... dan bibir Menado". Dua pertama saya akui, bubur Menado memang khas dan tidak ada duanya di Indonesia, sama seperti perairan Bunakennya. Tapi utk "bibir Menado", wah saya hanya tahu wanita Menado memang cantik berkulit putih. Lebih "dari itu", saya cuma pria polos, yang sumpah tidak tau apa apa kok :-)
Tapi lepas dari becandaan soal "3-B" itu, jika kesana sungguh sayang jika tidak mau jalan jalan keluar dari kota Menado. Sewalah mobil, dan pergilah barang satu jaman keluar kota menuju arah kota Airmadidi, salah satu kota kecil penghasil pakanan khas Minahasa. Dari Airmadidi, beloklah menuju desa Sawangan, disitulah terdapat makam tua berusia ratusan tahun yang dikenal dengan sebutan khas : WARUGA. Desa ini amat terkenal, tidak ada orang Menado yang tidak tau area ini. Bahkan dipeta wisata keluaran lokal atau luar (Periplus, dan lonely-planet), lokasi Waruga di Sawangan tercantum sangat jelas. Perjalanan kesana akan melewati daerah berbukit naik dengan udara sejuk dengan pemandangan pegunungan yang indah.

Menurut data sejarah, masyarakat Minahasa tua menguburkan mayat bukan kedalam tanah. Bukan pula seperti orang Toraja di Sulawesi Selatan yang dimasukan didalam lereng berbatu. Mereka menguburkan mayat dalam satu kotak batu yang terbuat dari padas keras dan diletakan dibelakang rumah tempat mereka tinggal. Batuan gunung yg hitam keras itu dipilih sendiri oleh "calon si mayat" ketika ia masih hidup dengan cara menyusuri area gunung dan hutan. Setelah mereka menemukan batu dalam ukuran raksasa yang dirasakan pas untuk dirinya ketika nanti akan mati, lalu batu itu dipahat dalam bentuk persegi kotak memanjang dan berongga didalamnya. Setelah selesai, batu itu kemudian ditarik menuruni gunung untuk diletakan didekat halaman rumahnya. Berat setiap batu itu bisa mencapai kisaran antara 100kg hingga 400kg. Benar benar sebuah peti mati yang berat :-)

Awalnya lokasi Waruga terpencar pencar. Nyaris disemua desa ditemukan sekelompok kecil Waruga dihalaman rumah warisan dari kakek moyangnya. Pemerintah kemudian mengumpulkan beberapa Waruga tua yg tergeletak disebaran wilayah Airmadidi, lalu dikumpulkan di desa ini. Terakhir saya kesana lima bulan silam, kabarnya ditemukan lagi kumpulan kecil Waruga baru dilereng pegunungan didaerah Tomohon setelah berjalan kaki 2 hari dari desa terakhir. Artinya, masih banyak Waruga lainnya yang belum ditemukan dan tersebar didalam hutan terpencil.

Satu hal yang unik yakni setiap Waruga mempunyai "pas foto" si-mati. Dipeti tutup atas Waruga diukir profesi si-mati ketika membuat Waruga batu. Jika dia seorang pemburu, maka diukirlah relief binatang ditutup atasnya. Lima tahun silam, ada seorang turis Jepang yang begitu terkesan dengan Waruga dan kondisi alam desa yg tenang disini. Satu waktu, ia berkata kepada juru kunci Waruga disitu, dia bilang jika nanti mati dia ingin dibuatkan Waruga dan dikubur ditempat ini bersama Waruga lainnya. Sayang, ketika kembali ke Jepang, dia meninggal, dan wasiat terakhirnya tidak terlaksana untuk dikuburkan didalam waruga (entah, dia mau diukir dalam bentuk apa tutupnya mengingat dia seorang Jepang ).

Pemakaian kuburan Waruga dihentikan sekitar awal abad ini karena saat itu beredar wabah kolera yg dahsyat. Pemerintah Belanda menduga wabah itu akibat mayat didalam Waruga menyebarkan penyakit keudara dan menyebarkan kematian kemasyarakat.

Penulis : hantulaut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ingat saudaraku!!!!

Barang siapa yang memelihara ketaatan

Kepada ALLAH di masa muda dan masa kuatnya,

maka ALLAH akan memelihara kekuatannya

disaat tua dan saat kekuatannya melemah.

Ia akan tetap di beri kekuatan, pendengaran,

penglihatan, kemampuan berpikir dan kekuatan akal.

(ibnu Rajab Al-Hambali)


idza shadaqa al 'azamu wadla'a al sabil

Hanya orang yang mau berfikirlah yang meghargai kita, menghargai arti penting dawah. Aku ingat dalam catatan harian Soe Hok Gie ia pernah menuliskan

(Don’t think you can frighten me by telling me that I am alone. God is alone……….
the loneliness of God is his strength…)


Icetea Ghizha
Icetea Ghizha
Create Your Badge

BELAHAN JIWAKU

BELAHAN JIWAKU
saudara seperjuangan di SKI FISIP UNAIR tercinta