Minggu, 01 Agustus 2010

Lingga Yoni

Pura Puseh Babahan yang terletak di desa Babahan, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan Provinsi Bali, ternyata menyimpan peninggalan kuno yang berasal dari masa prasejarah dan masa klasik. Salah satu peninggalan tersebut adalah Lingga Yoni yang hingga saat ini masih dikeramatkan keberadaannya.

Kata Lingga berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti ”tanda padanan phallus atau kelamin laki-laki”. Di dalam buku Iconographic dictionary of the India religion Hinduism - Buddhism - Jainism diuraikan bahwa Lingga (linggam) antara lain berarti simbol atau lambang jenis kelamin laki-laki.

Di India Selatan dan Tengah pemujaan terhadap Lingga sangat populer keberadaannya. Malah ada satu sekte khusus di sana yang memuja Lingga. Mereka menamakan dirinya sekte Linggayat. Ciri-ciri khusus dari para penganut sekte ini adalah mereka memakai kalung dengan hiasan beberapa buah Lingga. Sama seperti halnya dengan orang-orang Nasrani yang memakai kalung dengan tanda salibnya.

Lingga menurut paham Hindu disebut sebagai lambang kesuburan yang diperlihatkan oleh peradaban manusia di lembah Indus. Kepercayaan ini sempat dilarang oleh bangsa Indo Arya, tetapi tidak lama timbul kembali dan mulai dihubungkan dengan Dewa Siwa. Lingga kemudian dapat juga berarti sebagai perwujudan Dewa Siwa dalam bentuk sebuah phallus.

Biasanya Lingga di tempatkan di atas sebuah vulva (yoni). Yoni di sini berarti simbol alat kelamin wanita, sebagai simbol dari unsur wanita. Yoni dalam bentuk cincin batu banyak ditemukan pada peradaban di lembah Indus. Yoni juga dipuja oleh sebuah sekte yang bernama sekte Sakta. Yoni dianggap sebagai unsur sakti dan seringkali disatukan di dalam susunan Lingga.

Lingga tidak saja banyak ditemukan di India. Tetapi banyak juga terdapat di daerah Khmer (Myanmar, Kamboja, Vietnam). Raja di sana pada waktu itu yang bernama Mahendrawarman sempat meninggalkan beberapa prasasti yang isinya untuk memperingati pendirian beberapa Lingga dengan beberapa sebutan (di antaranya adalah Sambhu, Triyambhaka dan Tibhuwanecwara). Dalam berbagai prasasti tersebut ada beberapa petunjuk, bahwa mendirikan Lingga erat kaitannya dengan telah ditaklukkannya suatu daerah tertentu.

Sedangkan di Indonesia, Lingga tertua yang pernah diketahui berasal dari prasasti Canggal, yang berasal dari halaman percandian di atas gunung Wukir di Kecamatan Sleman. Dari prasasti yang ditulis tahun 732 M tersebut diketahui bahwa Raja Sanjaya yang beragama Siwa telah mendirikan sebuah Lingga di atas bukit, dan dimungkinkan bangunan Lingga tersebut ialah candi yang hingga masih ada sisa-sisanya di atas gunung Wukir.

Di Bali sendiri, keberadaan Lingga Yoni sangat banyak ditemukan. Ini memberikan petunjuk bahwa pada masa lampau di Bali pernah ada sebuah sekte bernama Pasupati sebagai salah satu aliran dalam agama Hindu.
Lingga Yoni yang ditemukan di Pura Puseh Babahan, Bali ada tiga jenis bentuknya. Yaitu dua Lingga dalam satu lapik yang kadang disebut Lingga yang mandiri dan sebuah Lingga Yoni.

Lingga Yoni juga dipercaya sebagai sumber dari kesuburan. Penganut kepercayaan tersebut kadang menyiramkan air pada Lingga dan kemudian air yang mengalir melalui yoni ditampung dan selanjutnya disiramkan pada tanaman padi atau tanaman lainnya.

Di samping hal tersebut, penemuan Lingga Yoni tersebut menunjukkan bahwa di desa Babahan, Penebel merupakan sebuah desa kuno. Temuan tersebut juga menunjukkan bahwa situs kuno tersebut merupakan peninggalan arkeologis dari masa prasejarah (masa perundagian) dan masih berlanjut hingga masa klasik dan bahkan masih berlangsung hingga sekarang. (sulung)

Penulis : Sulung
Sumber : Sinar Harapan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ingat saudaraku!!!!

Barang siapa yang memelihara ketaatan

Kepada ALLAH di masa muda dan masa kuatnya,

maka ALLAH akan memelihara kekuatannya

disaat tua dan saat kekuatannya melemah.

Ia akan tetap di beri kekuatan, pendengaran,

penglihatan, kemampuan berpikir dan kekuatan akal.

(ibnu Rajab Al-Hambali)


idza shadaqa al 'azamu wadla'a al sabil

Hanya orang yang mau berfikirlah yang meghargai kita, menghargai arti penting dawah. Aku ingat dalam catatan harian Soe Hok Gie ia pernah menuliskan

(Don’t think you can frighten me by telling me that I am alone. God is alone……….
the loneliness of God is his strength…)


Icetea Ghizha
Icetea Ghizha
Create Your Badge

BELAHAN JIWAKU

BELAHAN JIWAKU
saudara seperjuangan di SKI FISIP UNAIR tercinta