Jumat, 16 Januari 2009

aku

Kuturuni anak tangga satu persatu

Hingga kudiam ketika kutatapnya

Diam dan tak ku sapa

Seperti terpaku melihat bayang


Aku masih akan melihatmu

Ku tatap mata itu begitu sayu dalamm kebimbangan

Nanarnya begitu redup


Tanpa senyum ia memandangku

Aku pun sama


Karna ini memang aku

Cermin ini terletak di depan tangga menuju kamarku

Tepat

Tepat pula ia mengambil seluruh tubuhku

Memantulkannya tegak dengan ukuran yang sempurna

Tak da yang di kurangi atau di leihkn




Ku tatap sekelilingku

Mereka begitu sempurna untukku


Berbeda dengan ku

Sangat berbeda



Akau ingin seperti mereka

Akan seperti mereka



Aku cukup sempurna jika Allah tetap bersamaku….


3 komentar:

  1. subhanllah.... masyaalloh...
    tulisan indah yang benar-benar menyentuh.
    btw.... puisinya buagusbusgus... gimana kalo bikin antologi baitul izzah ya... :)

    BalasHapus
  2. hualooooow, ukhtiiii?

    BalasHapus

ingat saudaraku!!!!

Barang siapa yang memelihara ketaatan

Kepada ALLAH di masa muda dan masa kuatnya,

maka ALLAH akan memelihara kekuatannya

disaat tua dan saat kekuatannya melemah.

Ia akan tetap di beri kekuatan, pendengaran,

penglihatan, kemampuan berpikir dan kekuatan akal.

(ibnu Rajab Al-Hambali)


idza shadaqa al 'azamu wadla'a al sabil

Hanya orang yang mau berfikirlah yang meghargai kita, menghargai arti penting dawah. Aku ingat dalam catatan harian Soe Hok Gie ia pernah menuliskan

(Don’t think you can frighten me by telling me that I am alone. God is alone……….
the loneliness of God is his strength…)


Icetea Ghizha
Icetea Ghizha
Create Your Badge

BELAHAN JIWAKU

BELAHAN JIWAKU
saudara seperjuangan di SKI FISIP UNAIR tercinta