Kuturuni anak tangga satu persatu
Hingga kudiam ketika kutatapnya
Diam dan tak ku sapa
Seperti terpaku melihat bayang
Aku masih akan melihatmu
Ku tatap mata itu begitu sayu dalamm kebimbangan
Nanarnya begitu redup
Tanpa senyum ia memandangku
Aku pun sama
Karna ini memang aku
Cermin ini terletak di depan tangga menuju kamarku
Tepat
Tepat pula ia mengambil seluruh tubuhku
Memantulkannya tegak dengan ukuran yang sempurna
Tak da yang di kurangi atau di leihkn
Ku tatap sekelilingku
Mereka begitu sempurna untukku
Berbeda dengan ku
Sangat berbeda
Akau ingin seperti mereka
Akan seperti mereka
Aku cukup sempurna jika Allah tetap bersamaku….
subhanllah.... masyaalloh...
BalasHapustulisan indah yang benar-benar menyentuh.
btw.... puisinya buagusbusgus... gimana kalo bikin antologi baitul izzah ya... :)
Sepakat!! ^_^
BalasHapushualooooow, ukhtiiii?
BalasHapus